VIVA â Pada setiap pemimpin di negara yang punya potensi untuk jadi otoriter tetap mempunyai cara-cara yang di luar akal sehat untuk memuaskan birahi kekuasaannya. Ada yang memenjarakan orang-orang kritis, ada yang memelihara penjahat perang dan kemanusiaan, ada juga yang memaksakan doktrin tertentu.
Dan biasanya melalui hidup, kepada masyarakat sembari membasmi perlahan mereka yang menentang doktrin itu. Praktik-praktik seperti itu tidak cuma terjadi di negara yang telah jelas otoriter.
Di negara yang katanya demokratis pula, praktik-praktik seperti itu masih saja terjadi dan lumrah. Kita agak-agak sudah sering mendengar bagaimana para aktivis atau orang-orang kritis kudu berurusan dengan hukum hanya karena protes atau karena sambat.
Menyuarakan Selengkapnya…